PERAHU LAYAR MOJOPAHIT
(Salah satu bentuk perahu layar pada zaman Kerajaan Mojopahit)
Sebagai kerajaan maritim zaman Mojopahit peninggalan kemaritiman beserta budayanya telah punah. Akibat dijajah olah bangsa asing.
Kami sebagai anak bangsa merasa berkewajiban untuk menggali, menelusuri, dan mengangkat, agar budaya diketahui oleh generasi penerus kita selanjutnya.
Dari beberapa candi di Jawa Timur diketahui ada satu-satunya relief perahu layar, terletak di Candi Penataran Blitar.
Relief ini kami padukan dengan relief yang ada di Candi Borobudur di Jawa Tengah. Kami padukan antara Wangsa Syailendra abad 8 dengan Kerajaan Mojopahit abad 11.
Kami lanjutkan dengan mengadakan riset/survei ke museum maritim di Amsterdam, Belanda.
Setelah melewati proses pemikiran yang cermat dan matang dengan percobaan-percobaan segala sesuatunya dengan mengetrapkan komponen, ornamen-ornamen, dsb, yang kami anggap telah sesuai.
Maka terciptalah salah satu replika perahu layar zaman Kerajaan Mojopahit.
Replika perahu layar Mojopahit yang kami ciptakan telah dilindungi hak cipta dari Kementerian Kehakiman Jakarta.
Replika perahu Mojopahit dengan ciri-ciri khasnya :
- Memakai tiga layar
- Tiang layar yang tegak ujung atasnya melengkung ke bawah.
- Kanan kiri bodi perahu memakai cadik
- Kanan kiri bodi perahu ada lengkungan-lengkungan bila diisi batang-batang bambu akan menambah daya apung
- Kanan kiri, muka belakang bodi perahu ada keranjang-keranjang bila diisi dengan batu-batu dan di ulur dengan tali/tambang, berfungsi sebagai jangkar.
Jenis perahu ini bukan yang digunakan di Majapahit. Ini dimodelkan atas relief Borobudur abad ke-8 dan 9, sekitar 500 tahun sebelum Majapahit. Tidak ada sumber sezaman yang mendukung bahwa perahu ini masih digunakan setelah abad ke-10, baik tekstual maupun piktorial (gambar). Bahkan penggambaran kapal Borobudur sebagai perahu yang digunakan Majapahit disebut menyesatkan oleh sejarawan. Lihat: https://www.nusantarareview.com/replika-kapal-majapahit-replika-untuk-menghancurkan-sejarah-bangsa.html
BalasHapus