BAHTERA NABI
NUH AS.
Sekilas Nabi Nuh AS.
- Dalam suatu riwayat usia Nabi Nuh As. 950 tahun,
- Pada usia ke- 450 tahun, Allah Swt. menjadikan Nabi Nuh sebagai seorang Nabi,
- Nama panjang Nabi Nuh : Nuh bin Lamikh bin Mutawasyalikh bin Akhnukh (Nabi Idris As.) bin Yarid bin Muhlayil bin Qainan bin Auwasy bin Syiit bin Adam.
Mendapat perintah dari Allah Swt
untuk menanam pohon Gopher yang sekarang pohon tersebut tidak tumbuh lagi di
bumi. Yang kelak pohon ini untuk membangun bahtera.
Berdasar asumsi ahli astronomi,
bahtera Nabi Nuh As mulai dibangun tahun 2465 SM.
Dikatakan oleh Ibnu Abbas, Nabi
Nuh As memotong dan membelah kayu untuk membuat bahtera.
Bahtera Nabi Nuh As dibuat
bertingkat-tingkat :
1. Paling bawah untuk binatang - binatang besar,
2. Atasnya untuk binatang buas,
3. Atasnya lagi untuk hewan ternak,
4. Paling atas untuk manusia dan burung-burung,
5. Di muka bahtera ada kepala beruang merah dari kayu.
Untuk menggambarkan bahtera Nabi
Nuh As, surah Al-Ankabut ayat 15, dalam
Al-Quran menyebut as asafinati – bahtera biasa. Dijelaskan lagi dalam
surah Al-Qowar ayat 13, sebagai
bahtera dari papan dan paku.
Bahtera Nabi Nuh As berbentuk
persegi panjang, yang hanya bisa mengapung di air (seperti tongkang / gudang)
tanpa ada layar/kemudi/dayung dsb.
Pada tahun 2345 SM, hujan lebat
mulai turun disertai badai terus – menerus sehingga menjadi banjir yang
dahsyat.
Daerah banjir membentang sekitar
160 km (lebar) dari timur ke barat, dan 600 km (panjang) dari utara ke selatan.
Sehingga banjir tersebut menutupi seluruh daratan Mesopotamia.
Maka bahtera Nabi Nuh As terapung
terbawa air bah disertai hempasan badai dahsyat.
Pada hari ketujuh belas, bulan
ketujuh, banjir dan badai mereda. Air pun surut, bahtera Nabi Nuh As kandas di
Pegunungan Ararat (Agri). Di wilayah Turki dekat perbatasan Iran.
Sudah sangat lama dan berkali –
kali diadakan pencarian oleh berbagai elemen dan pakar, tapi masih rumit dan
kompleks, belum terpecahkan.
Pada abad 3 SM secara utuh
bahtera Nabi Nuh As dapat dilihat di Pegunungan Ararat.
25 April 1887, Prince John Yoseph
Nouri dari Trichur India (Uskup Agung Kristen Nestorian) mengaku telah melihat
bahtera Nabi Nuh As dalam tiga kali ekspedisi.
Dari foto-foto yang dihasilkan di
Pegunungan Ararat, ada benda semacam bahtera besar.
Tahun 1917 Maharaja Rusia Tsar
Nickolas II mengirim 150 orang berbagai bidang keahlian, melakukan penyelidikan
terhadap bahtera Nabi Nuh As. Hasil pengukuran bahtera dengan panjang 500 kaki,
lebar 83 kaki, tinggi 50 kaki.
Juli 1951 tim ahli Rusia
melakukan penelitian di Lembah Kaat, menemukan potongan papan kayu dengan
gambar telapak tangan terukir dan terukir tulisan dengan bahasa Saamaani.
Papan ini sekarang masih
tersimpan di pusat penelitian fosil di Moskow Rusia.
Papan berukiran tulisan tersebut
diatas sudah diterjemahkan sebagai berikut :
“Ya Allah Penolongku!Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan tubuhmu yang suci. Yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Shobbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka, maka tolonglah aku demi nama mereka.”
Tahun 1980 ark arkeologi
mendapatkan kehormatan astronot NASA Yames Irwin dalam ekspedisi ke Pegunungan
Ararat, sebagai tambahan investigasi bahtera Nabi Nuh As.
Pada tanggal 26 April 2004,
laporan media cetak AS, sisa-sisa peninggalan Bahtera Nabi Nuh As masih
tersimpan di Pegunungan Ararat.
Berdasarkan informasi tersebut
diatas yang kami dapatkan dari kitab-kitab suci, buku-buku, dan internet
sebagai pedoman membuat miniatur bahtera Nabi Nuh As ini.
0 komentar:
Posting Komentar