Selasa, 20 Oktober 2015

Perahu Layar Borobudur

EKSPEDISI PERAHU BOROBUDUR
INDONESIA-AFRIKA 2003



Rute Jakarta - Ceychelles - Madagaskar - Cape Town - Ghana

Nenek moyang kita adalah bangsa bahari (nenek moyangku orang pelaut)

Hal ini dibuktikan :
a)      Zaman Kerajaan Sriwijaya abad ke-7. Sriwijaya menguasai lautan Nusantara serta mengadakan hubungan dagang sampai ke Negeri China dan negara-negara Indochina.
b)      Kerajaan Mataram abad 8 pada Wangsa Syailendra, berrdirilah Candi Borobudur yang sangat megah dan menjadi salah satu keajaiban dunia. Di dinding candi terdapat 10 panel relief bentuk perahu-perahu samudra.
c)       Diteruskan dengan kejayaan Kerajaan Mojopahit mulai abad 11 (sebagai Kerajaan maritim yang besar dan kuat)

Di Pulau Madagaskar, terdapat ras manusia yang kulitya cokelat (sawo matang) seperti orang-orang Indonesia pada umumnya.

Setelah dibuktikan secara teori memang mendekati kenyataan bahwa pada saat dulu kala ada nenek moyang kita yang mengadakan eksodus ke pulau tersebut, pada zaman-zaman Wangsa Syailendra.

Tersebut diatas dibuktikan oleh :
a.      Mr. Philip Bale, seorang mantan angkatan laut Inggris sebagai orang yang mempunyai ide dan penyandang dana
b.     Mr. Nick Burningham, ahli arkeologi maritim, dari Australia (sebagai perancang konstruksi perahu yang sudah berpengalaman dalam pembuatan perahu-perahu sejarah)
c.      Kapten Laut (p) Gusti Putu Ngurah  (sebagai nakhoda)
d.     10 orang ABK dari para mahasiswa berbagai universitas di Indonesia (umumnya mempunyai dasar kemaritiman serta kecintaan kepada lautan)
Perahu Borobudur dibangun di Pulau Kaingan ± 90 km utara Pulau Bali, masuk wilayah Kabupaten Sumenep (di Desa Pagerungan). Pembangunan direncanakan mulai tanggal 29 Januari 2003 selesai tanggal 26 Mei 2003

Ukuran perahu panjang 18,29 m, lebar 4,25 m, tinggi 2,25 m

Penggerak utama 2 layar.

Kayu yang dipakai kayu ulin, kayu bangor, kayu jati, kayu kalimpapa, kayu bintagor, kayu nyamplong dan bambu.

Peresmian perahu Borobudur dilaksanakan di Pelabuhan Benoa, Bali pada tanggal 15 Januari 2003. Ekspedisi perahu Borobudur ke Pulau Madagaskar diberangkatkan dari Marina Ancol, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2003

Rute pelayaran :
-       Tanggal 15 Agustus 2003 Ancol, Jakarta
-       September          Seychelles
-       Okober                 Madagaskar
-       November          Cape Town
-       Desember 2003 Ghana

Perahu Borobudur ditinggal di Ghana. Diangkut dengan kapal besar untuk kembali ke Indonesia. Dan dimuseumkan di area Candi Borobudur – Magelang.


Pelayaran Perahu Borobudur sukses sesuai rencana.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Bahtera Nabi Nuh As,

BAHTERA NABI NUH AS.


Sekilas Nabi Nuh AS.

  1. Dalam suatu riwayat usia Nabi Nuh As. 950 tahun,
  2. Pada usia ke- 450 tahun, Allah Swt. menjadikan Nabi Nuh sebagai seorang Nabi,
  3. Nama panjang Nabi Nuh : Nuh bin Lamikh bin Mutawasyalikh bin Akhnukh (Nabi Idris As.) bin Yarid bin Muhlayil bin Qainan bin Auwasy bin Syiit bin Adam.

Mendapat perintah dari Allah Swt untuk menanam pohon Gopher yang sekarang pohon tersebut tidak tumbuh lagi di bumi. Yang kelak pohon ini untuk membangun bahtera.
Berdasar asumsi ahli astronomi, bahtera Nabi Nuh As mulai dibangun tahun 2465 SM.
Dikatakan oleh Ibnu Abbas, Nabi Nuh As memotong dan membelah kayu untuk membuat bahtera.
Bahtera Nabi Nuh As dibuat bertingkat-tingkat :
1.     Paling bawah untuk binatang - binatang besar,
2.     Atasnya untuk binatang buas,
3.     Atasnya lagi untuk hewan ternak,
4.     Paling atas untuk manusia dan burung-burung,
5.     Di muka bahtera ada kepala beruang merah dari kayu.
Untuk menggambarkan bahtera Nabi Nuh As, surah Al-Ankabut ayat 15, dalam   Al-Quran menyebut as asafinati – bahtera biasa. Dijelaskan lagi dalam surah      Al-Qowar ayat 13, sebagai bahtera dari papan dan paku.
Bahtera Nabi Nuh As berbentuk persegi panjang, yang hanya bisa mengapung di air (seperti tongkang / gudang) tanpa ada layar/kemudi/dayung dsb.
Pada tahun 2345 SM, hujan lebat mulai turun disertai badai terus – menerus sehingga menjadi banjir yang dahsyat.
Daerah banjir membentang sekitar 160 km (lebar) dari timur ke barat, dan 600 km (panjang) dari utara ke selatan. Sehingga banjir tersebut menutupi seluruh daratan Mesopotamia.
Maka bahtera Nabi Nuh As terapung terbawa air bah disertai hempasan badai dahsyat.
Pada hari ketujuh belas, bulan ketujuh, banjir dan badai mereda. Air pun surut, bahtera Nabi Nuh As kandas di Pegunungan Ararat (Agri). Di wilayah Turki dekat perbatasan Iran.
Sudah sangat lama dan berkali – kali diadakan pencarian oleh berbagai elemen dan pakar, tapi masih rumit dan kompleks, belum terpecahkan.
Pada abad 3 SM secara utuh bahtera Nabi Nuh As dapat dilihat di Pegunungan Ararat.
25 April 1887, Prince John Yoseph Nouri dari Trichur India (Uskup Agung Kristen Nestorian) mengaku telah melihat bahtera Nabi Nuh As dalam tiga kali ekspedisi.
Dari foto-foto yang dihasilkan di Pegunungan Ararat, ada benda semacam bahtera besar.
Tahun 1917 Maharaja Rusia Tsar Nickolas II mengirim 150 orang berbagai bidang keahlian, melakukan penyelidikan terhadap bahtera Nabi Nuh As. Hasil pengukuran bahtera dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki, tinggi 50 kaki.
Juli 1951 tim ahli Rusia melakukan penelitian di Lembah Kaat, menemukan potongan papan kayu dengan gambar telapak tangan terukir dan terukir tulisan dengan bahasa Saamaani.
Papan ini sekarang masih tersimpan di pusat penelitian fosil di Moskow Rusia.
Papan berukiran tulisan tersebut diatas sudah diterjemahkan sebagai berikut :
“Ya Allah Penolongku!Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan tubuhmu yang suci. Yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Shobbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka, maka tolonglah aku demi nama mereka.”
Tahun 1980 ark arkeologi mendapatkan kehormatan astronot NASA Yames Irwin dalam ekspedisi ke Pegunungan Ararat, sebagai tambahan investigasi bahtera Nabi Nuh As.
Pada tanggal 26 April 2004, laporan media cetak AS, sisa-sisa peninggalan Bahtera Nabi Nuh As masih tersimpan di Pegunungan Ararat.
Berdasarkan informasi tersebut diatas yang kami dapatkan dari kitab-kitab suci, buku-buku, dan internet sebagai pedoman membuat miniatur bahtera Nabi Nuh As ini.


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com